Rabu, 09 Juli 2008

Seni

Sebagai seniman ilmu beladiri fisik, saya mempelajari dan menguasai berbagai ilmu beladiri seperti: Judo, Ju jit Su, Karate, Tinju, Silat Merpati Putih, disamping kemahiran menembak dengan senjata laras pendek dan panjang serta lempar pisau…

Tapi semua itu masih belum memuaskan jiwa petualangan saya yang selalu ingin tahu dan mencoba apa yang belum saya ketahui dan alami sendiri….

Jiwa petualangan saya juga tertantang oleh situasi dan kondisi saya yang saat baru lulus dari AMN( pangkat Letda CPM ), pecah pemberontakan G 30 S PKI /tahun 1965 dan diberi tugas untuk memimpin satu peleton pasukan polisi militer Batalyon 2 Pomad Para/airbone, Satgas Pomad ( mengambil alih tugas pasukan Cakra Birawa,Pengawal Presiden Soekarno), yang usianya rata rata jauh lebih tua, lebih berpengalaman dalam operasi tempur dan penumpasan PKI (termasuk mengeksekusi mati mereka) dan karakter mereka rada liar/brutal akibat penugasan keras./tempur..

Gawatnya lagi, pada saat itu seluruh senjata dan amunisi/peluru dipegang anak buah masing-masing (tidak digudangkan seperti sekarang)…apelpun mereka bersenjata lengkap dengan peluru tajamnya….(makanya salah langkah memimpin pasukan/menghukum anak buah, bisa jadi korban anak buah sendiri)..

Dilain pihak, Dan Satgas Pomad, Kolonel CPM Norman Sasono (almarhum..terakhir Mayjen TNI, Pangdam V Jaya) menerapkan peraturan disiplin yang sangat keras kepada anak buah, kalau berbuat kesalahan yang merusak nama baik Corps Polisi Militer, hukuman fisiknya sangat berat…push up, scout jump, lari pakaian tempur lengkap, masuk sel, sudah langganan….kadang-kadang juga sampai kekerasan fisik seperti tempeleng dan pukulan dilakukan( Pak Norman hobynya pukul anak buah sampai jatuh, lalu baru dikasih uang ), kalau kesalahannya keterlaluan, merusak nama baik kesatuan/corps..( hukuman fisik pukulan tangan itu sekarang sudah dilarang…)

Saya kebetulan pengagum Dan Satgas Pomad Kol CPM Norman Sasono, maka jadilah saya sebagai figur Norman Sasono kecil dikesatuan Satgas Pomad waktu itu…Pelanggar disiplin didalam kesatuan saya, tidak akan lolos dari hukuman…walau berisiko dilawan bahkan ditembak anak buah sendiri….

Suasana bertambah tegang setelah salah satu teman seangkatan saya ditembak oleh anak buahnya sendiri hanya karena tersinggung/tidak terima atas tindakan disiplin/lari keliling lapangan apel yang dijatuhkan teman saya kepada anak buahnya…karena tidak ikut apel malam…untung tidak sampai mati..walau salah satu paru-parunya terlembus peluru…

Suasana seperti itu menyadarkan saya bahwa semua kemampuan beladiri fisik dan kemampuan menembak mahir pistol dan senapan yang saya miliki tak akan mampu melindungi saya dari kemungkinan ditembak oleh anak buah sendiri. Saya harus belajar dan menguasai kekuatan gaib yang bisa meredam keganasan karakter anak buah sendiri yang memang asalnya dibentuk dari tentara yang suka berkelahi/nakal, hampir semua pegang jimat dari kampungnya masing masing, persiapan tugas tempur, untuk diterjunkan dari udara di Irian Barat, dalam Operasi Trikora…(dibawah pimpinan Jendral TNI Soeharto, Panglima Mandala waktu itu…).

Bermula dari membaca buku koleksinya bung Karno yang berjudul The Magic Power of Our Mind dan mempelajari Ilmu Silat Tenaga Dalam Nur Illahi dari Banten, setelah berhasil meredam kebrutalan anak buah sendiri, mulailah saya bereksperimen melakukan pertarungan didunia mistik kedunia luar….

Padamulanya iseng bertarung dengan mahluk halus/jin yang mengganggu anak buah, yang terkena kesurupan dipos jaga Istana Bogor yang berada sekitar Kebun Raya Bogor yang terkenal angker….ternyata kok berhasil…

Setelah itu mengobati berbagai kesurupan lainnya..juga selalu berhasil…timbul kepercayaan diri dan berani menghadapi jin…yang independence ( tidak dibawah perintah dukun gaib).

Kemudian mulai mengobati anak buah dan keluarganya dan orang luar yang terkena santet, kok asyik, ada tantangan yang menyenangkan……..terutama pada saat saya harus berkelahi secara fisik dan non fisik dengan jin atau mahluk halus yang dikirim dukun santetnya yang merasuk kepada sisakit……( ini lebih berbahaya, karena kalau kalah kuat, pengobat akan menjadi sasaran santet juga)…..Asyik dan puas menyaksikan betapa hebatnya enerji Illahi mengatasi mereka….Meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT…Ternyata ayat suci Al Quran :”Wala haula wala kuwata ila bilahil aliyil adzim” itu benar adanya, demikian juga “Inamaa amruhu idza aradaa, syaan an ya kulallahu qun faya qun” ( yang dikenal dengan ilmu “qun fay qun”) adalah sangat ampuh….asal kita yakin 100% !!!.

Saya selalu berpegangan kepada filsafat : “Kekuatan tanpa cinta kasih adalah kedzaliman, cinta kasih tanpa kekuatan adalah kelemahan”…Karena itu kita harus memiliki “Cinta Kasih” dan “Kekuatan yang bersumber kepada enerji Illahi” agar dapat memelihara kedamaian dibumi ini….

Kemudian mulai berpetualang dengan yang lebih berbahaya, melakukan amar maruf nahi munkar/ menegakan kebenaran dan menghancurkan kebathilan terhadap berbagai praktisi metafisik/black magic yang menyalah gunakan kekuatannya untuk menipu, memeras dan mencelakakan orang awam metafisik..

Saya ingin memberi kesadaran pada mereka bahwa mereka harus kembali kejalan Allah, bahwa kehebatan ilmu gaib black magic itu tidak ada apa apanya dibandingkan ilmu Allah, enerji Illahi yang ada pada setiap manusa yang manusiawi…..

Akibatnya, kadang-kadang terpaksa saya menantang mereka bertarung secara ghaib…… hal ini antara lain pernah saya lakukan di Surabaya pada tahun 1994, didepan sekitar 15 orang wartawan media cetak dan elektronik yang selalu mempromosikan kehebatan seorang pakar santet yang mengaku telah membunuh banyak orang dengan santetnya, tapi polisi tak berani menangkap…( sehingga saya pernah sentil Kapolwil saat itu agar berani menangkap jago santet tsb).

Saya ajukan tantangan bertanding ilmu ghaib sampai mati kepada jago santet tsb, disaksikan banyak orang, termasuk wartawan se Surabaya waktu itu……Saya akan buktikan bahwa ilmu santet itu tak akan mempan melawan ilmu Tuhan yang asli…….Semua wartawan kaget…dan bertanya pada saya…ini tantangan betulan? saya jawab…Ya!!!..

Ternyata tantangan itu tidak diterima/dilayani ybs…….dan sejak itu semua wartawan se Surabaya tidak berani lagi mempromosikan ilmu santet orang itu, dan orang yang dipromosikan itu kemudian menghilang dari Surabaya dan menyatakan bahwa berita tentang ilm santetnya dulu itu keliru…dan mengaku tidak pernah menyantet orang ….

Kemudian munculah berita dikoran dilengkapi foto saya berpakaian militer: Kolonel CPM Nurhana Danpomdam V Brawijaya Spiritualis tingkat tinggi dari Banten…(bla..bla..bla…..)

Sejak kejadian itu, di Surabaya tidak ada lagi media cetak dan elektronik yang berani memberitakan kehebatan ilmu santet yang bisa menghasilkan bayaran sangat menggiurkan orang banyak…( bayangkan sebelumnya diberitakan bahwa untuk biaya santet sampai mati :rp 50 juta, biaya konsultasi santet rp 10 juta/jam)…..padahal sebelumnya majalah, tabloid, koran dan televisi menayangkan berita ini seperti promosi….gila bener!!!!

Satu pertarungan lain yang tak kalah menariknya adalah waktu saya ditantang oleh seorang “god father” nya komunitas chinese di Surabaya yang inisialnya W/A, untuk dipertemukan denga guru kungfunya yang berinsial JB alias J C yang tinggal di kawasan Dharmo Satilte….Yang dikenal sebagai satu satunya sinse jago kungfu di Indonesia yang kehebatan Tai Chinya telah diuji coba di Amerika dan dibuat VCD nya, mampu membunuh harimau/singa hanya dengan menyalurkan 10 % enerji listrik dari ilmu kungfunya…membunuh manusia katanya cukup hanya 6% saja.. ( hal itu saya tidak percaya, karena hanya Allah yang menentukan mati seseorang…saya ingin buktikan itu..)

Saya ditantang, kalau bisa bertahan 10 detik menahan aliran listriknya yang dahsyat dan tidak terlempar, dia mau tunduk apapun yang saya perintahkan…Tantangan itu saya terima, walau isteri saya melarang ( cari mati katanya)….Saya penasaran ingin mencoba ilmu listrik kungfu Cina, belum pernah selama ini….( saya sangat yakin hanya Allah SWT yang bisa mengambil nyawa saya….siapapun tidak akan mampu tanpa izin Allah)

Dengan pura pura menjadi pasien sinse tersebut untuk minta diobati tusuk jarum, saya masuk ruangan pengobatan didampingi steri saya dan W /A….Pendek kata saya pura pura minta diberitahu sumber energi listriknya dimana, diberitahu disekitar pusarnya..lalu saya minta izin uji coba…diizinkan pegang pusarnya yang beraliran listrik beberapa saat……Saya kaget juga, ternyata tangan saya seperti memegang tegangan listrik 220 volt saja….tapi saya sudah siap dengan ilmu silat tenaga dalam Nur Illahi saya, segera saya nol kan semua fikiran dan emosi saya, saya hanya berserah diri kepada Allah Taala..kalau memang harus mati, matilah….Tangan saya tetap memegang pusar yan beraliran tenaga listrik tersebut dengan pasrah….sampai aliran listeriknya dicabt/ditarik oleh sinse tsb..

Lewat 10 detik, si sinse kaget bahwa saya tidak terlempar, dia terpancing emosi dan menaikan enrji listriknya…kena dia!!!, itu memang yang saya harap…begtu emosinya muncul, enerji Illahi saya membalik arah serangan tenaga listrik kembali kepada si sinse…..ia pucat dan kebingungan lalu menarik enerji listriknya dengan diam seribu bahasa…

Si W/A kaget da bertanya pada saya: “Apa gak terasa setrumnya?, kok diam aja?..”

Saya pura pura kaget juga, dan berkata: “Oh keras sekali, tapi kok lama lama hilang…!”

Pendek cerita, hasil pertarungan itu membuat si god father tersebut selama saya jadi Dan Pomdam di Surabaya selalu menuruti apa yang saya perintahkan agar komunitas cina di Surabaya hidup tenang jangan ada yang suka berbuat dzalim kepada yang lainnya…

Sinse tersebut menjadi sahabat karib saya sampai sekarang…

Manfaat belajar Seni ilmu beladiri metafisik, adalah kita bisa menolong orang yang menderita penyakit aneh dan tidak bisa disembuhkan dokter, melakukan amar maruf nahi munkar dan menghentikan berkembangnya ilmu black magic yang merugikan masyarakat luas yang tidak tersentuh hukum…juga menjadi banyak kawan…tapi yang paling penting agar kita lebih mencintai Allah, lebih berserah diri kepada Allah dan tentunya lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT…

Tidak ada komentar: